|

Iklan Ramah Lingkungan, Strategi Powerful untuk Brand Berkelanjutan
Iklan ramah lingkungan, dalam dekade terakhir, kesadaran terhadap isu lingkungan meningkat pesat di seluruh dunia. Konsumen kini tidak hanya memperhatikan kualitas produk, tetapi juga bagaimana produk tersebut dibuat, dikemas, dan dipromosikan. Di sinilah muncul konsep sustainability keberlanjutan yang menekankan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam konteks marketing modern, hal ini melahirkan tren baru yang disebut iklan ramah lingkungan (green advertising).
1. Mengapa Sustainability Penting dalam Dunia Iklan
Dulu, tujuan utama iklan adalah menjual produk sebanyak mungkin. Namun, perubahan perilaku konsumen membuat pendekatan itu harus berevolusi. Generasi milenial dan Gen Z dua segmen terbesar di pasar global semakin peduli pada dampak lingkungan dari setiap aktivitas bisnis. Mereka cenderung memilih merek yang transparan, etis, dan berkomitmen pada keberlanjutan.
Bagi perusahaan, hal ini bukan sekadar strategi komunikasi, tetapi bentuk tanggung jawab sosial. Iklan yang mendukung prinsip sustainability tidak hanya meningkatkan citra merek, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang antara brand dan konsumen.
2. Definisi Iklan Ramah Lingkungan

Iklan ramah lingkungan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang menonjolkan nilai-nilai keberlanjutan baik dari sisi produk, proses produksi, maupun pesan yang disampaikan. Iklan ini berfokus pada upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, misalnya:
- Menyoroti penggunaan bahan daur ulang atau energi terbarukan.
- Mengajak konsumen untuk berperilaku ramah lingkungan.
- Mengurangi penggunaan media fisik yang menghasilkan limbah.
- Menerapkan strategi digital yang hemat energi dan efisien.
Namun, penting dicatat bahwa iklan ramah lingkungan bukan sekadar kampanye hijau semu (green washing). Pesan yang disampaikan harus otentik dan dapat dibuktikan, agar tidak menimbulkan ketidakpercayaan publik.
3. Strategi Praktis Menerapkan Sustainability dalam Iklan
Agar kampanye benar-benar berkontribusi terhadap keberlanjutan, merek perlu mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan ke dalam seluruh tahap perencanaan iklan. Berikut beberapa langkah nyata:
a. Gunakan Media Digital yang Efisien
Digital advertising kini menjadi pilihan utama dibanding media cetak atau billboard konvensional. Namun, tidak semua platform digital ramah lingkungan. Perusahaan dapat memilih penyedia layanan yang menggunakan server hijau (green hosting) atau memiliki komitmen terhadap pengurangan emisi karbon.
b. Produksi Konten Secara Bertanggung Jawab
Produksi video iklan sering kali menghasilkan jejak karbon yang tinggi akibat transportasi, penggunaan listrik, dan limbah material. Solusinya, gunakan virtual production atau teknologi AI-generated content untuk mengurangi kebutuhan sumber daya fisik tanpa mengorbankan kualitas visual.
c. Gunakan Material Promosi yang Dapat Didaur Ulang
Untuk kampanye offline, gunakan bahan eco-friendly seperti kertas daur ulang, tinta berbasis air, atau banner berbahan biodegradable. Selain itu, upayakan konsep reuse & repurpose, di mana media promosi bisa digunakan kembali di acara atau periode kampanye berikutnya.
d. Edukasi dan Ajak Konsumen
Iklan yang efektif bukan hanya menjual, tapi juga mengajak. Misalnya, brand minuman yang mengedukasi pentingnya daur ulang botol, atau platform digital yang mendorong pengguna menghemat energi. Pesan seperti ini memperkuat hubungan emosional dengan audiens, sekaligus menambah nilai moral pada brand.
4. Contoh Brand yang Berhasil Menerapkan Iklan
Ramah Lingkungan
Beberapa brand global dan lokal telah menunjukkan bagaimana sustainability bisa sejalan dengan strategi pemasaran yang kuat.
- Patagonia secara konsisten mengajak konsumennya untuk membeli lebih sedikit produk dan memperbaiki barang lama. Pendekatan ini justru memperkuat loyalitas pelanggan.
- IKEA menampilkan iklan yang menonjolkan penggunaan bahan terbarukan dan energi hijau dalam rantai produksinya.
- Di Indonesia, sejumlah brand seperti Tetra Pak, AQUA, dan GoTo juga aktif menjalankan kampanye peduli lingkungan, baik dalam bentuk digital ads maupun aktivitas CSR yang terintegrasi dengan pesan komunikasi mereka.
5. Masa Depan Iklan Berkelanjutan
Ke depan, konsep sustainability akan menjadi standar baru dalam industri periklanan. Regulasi global seperti ESG (Environmental, Social, Governance) mendorong perusahaan untuk lebih transparan dalam setiap kegiatan pemasaran. Teknologi seperti programmatic advertising berbasis energi rendah dan AI optimization juga akan membantu mengurangi konsumsi data yang berlebihan, sehingga dampak karbon digital dapat ditekan.
Dalam konteks lokal, pelaku industri periklanan di Indonesia dapat berperan besar dengan mempromosikan produk lokal berkelanjutan, mendukung UMKM hijau, serta menggunakan platform iklan digital yang efisien seperti DOOH atau Rich Media Ads yang hemat sumber daya.

6. Sustainability bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Di tengah tantangan krisis iklim global, setiap merek memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan pesan positif melalui iklan yang ramah lingkungan. Dengan menggabungkan kreativitas, teknologi, dan kepedulian, industri periklanan dapat menjadi motor perubahan menuju masa depan yang lebih hijau di mana bisnis tumbuh tanpa merusak bumi. (*)



