|

TikTok Booming di B2B (Bukan Cuma B2C)
TikTok booming? Selama bertahun-tahun TikTok dipandang sebagai platform yang didominasi tren viral, hiburan ringan, dan strategi pemasaran B2C. Brand fashion, F&B, kosmetik, dan lifestyle merupakan pemain utama yang memanfaatkan kekuatan video pendek untuk mengejar awareness serta engagement. Namun memasuki 2024-2025, pola ini mulai berubah secara signifikan. TikTok tidak lagi hanya menjadi “arena konsumen” platform ini berkembang menjadi medium yang sangat potensial bagi Business to Business (B2B).
Faktanya, semakin banyak bisnis B2B yang menyadari bahwa keputusan pembelian kini dipengaruhi oleh generasi digital-native yang mencari informasi secara cepat, visual, dan mudah dipahami. Para pengambil keputusan (decision maker) kini aktif menonton dan mencari insight di TikTok. Inilah yang membuat platform tersebut menjadi “goldmine” baru bagi perusahaan B2B di seluruh dunia.
A. Mengapa TikTok Booming di Dunia B2B?

1. Pengambil Keputusan B2B Sekarang Ada di TikTok
Dulu, konten bisnis dan edukasi hanya berkembang di platform seperti LinkedIn atau YouTube. Namun riset terbaru menunjukkan bahwa generasi profesional baru terutama usia 25-45 menghabiskan waktu di TikTok untuk:
- Mencari insight bisnis cepat,
- Mempelajari tren industri,
- Memahami tools baru,
- Serta melihat solusi yang digunakan perusahaan lain.
Karena perilaku konsumsi konten mereka sudah berubah, marketer B2B wajib mengikuti perubahan ini.
2. Format Video Pendek Lebih Mudah Memengaruhi Keputusan
Pembuatan konten edukatif panjang seperti whitepaper dan laporan PDF memang masih relevan, tetapi kurang efektif untuk menjangkau audience baru yang ingin mempelajari sesuatu dengan cepat.
Video pendek TikTok memberikan:
- Penjelasan singkat dalam 15–30 detik,
- Visualisasi yang mudah diingat,
- Storytelling sederhana tetapi kuat,
- format autentik yang terasa jujur.
Banyak perusahaan B2B menggunakan TikTok untuk memecah topik rumit menjadi micro-learning content yang berdampak besar.
3. Biaya Iklan TikTok Masih Relatif Lebih Rendah
Dibandingkan Facebook Ads atau Google Ads, TikTok Ads untuk sektor B2B masih memberikan:
- CPM lebih rendah,
- CPC kompetitif,
- dan ROAS lebih mudah dicapai karena kontennya lebih engaging.
Apalagi dengan fitur AI Optimization, TikTok dapat membantu brand menemukan audience B2B yang relevan berdasarkan perilaku, minat, dan interaksi profesional mereka.
B. Strategi B2B yang Sukses di TikTok
1. Thought Leadership Micro Content
Perusahaan mulai mengemas ulang konten profesional menjadi potongan edukatif:
- Tips meningkatkan produktivitas,
- Update teknologi,
- Tren industri,
- Analisis pasar,
- Hingga cara memilih partner bisnis yang tepat.
Formatnya ringkas, visual, dan relevan dengan masalah sehari-hari profesional.
2. Behind The Scenes (BTS) Operasional Bisnis
B2B bukan lagi soal hard-selling. Audiens ingin melihat:
- Cara kerja perusahaan,
- Bagaimana layanan di deliver,
- Proses teknologi di balik layar,
- Serta orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Konten BTS membuat brand terasa lebih human dan transparan, yang merupakan nilai besar dalam dunia bisnis.
3. Studi Kasus dalam Format Cerita
Contoh:
Bagaimana sebuah perusahaan meningkatkan efisiensi 40% menggunakan produk tertentu?
Daripada ditulis panjang, TikTok memungkinkan penyampaian studi kasus dalam format storytelling cepat:
masalah → proses → hasil → call to action.
Konsep ini terbukti meningkatkan lead generation bagi banyak perusahaan B2B.
4. Edukasi Produk melalui Demo Singkat
Software, tools digital, dan layanan B2B kini banyak didemokan dalam bentuk:
- Screen record 20 detik,
- Penjelasan fitur kunci,
- atau perbandingan cepat dengan solusi lama.
Format ini memudahkan calon klien memahami value tanpa harus membaca dokumentasi panjang.
Contoh Industri B2B yang Sudah Meledak di TikTok
- Software SaaS (CRM, ERP, AI tools)
- Marketing Agencies
- Supply Chain & Logistic Companies
- Financial Services & Fintech B2B
- Industrial Equipment & Manufacturing
- HR & Recruitment Platforms
Banyak brand di sektor-sektor ini mendapatkan peningkatan awareness dan lead organik melalui konten edukatif yang konsisten.
C. TikTok Ads untuk B2B Semakin Relevan
TikTok Ads kini menyediakan targeting yang makin baik untuk B2B:
- Interest-based (AI behavior prediction)
- Business category optimization
- Lookalike audience dari client list
- Retargeting pengguna yang pernah terpapar konten tertentu
B2B semakin mudah mendapatkan audience yang tepat tanpa harus membayar biaya mahal seperti platform ads tradisional.

D. TikTok B2B Bukan Tren Sementara Ini Transformasi Besar
TikTok telah membuktikan bahwa format video pendek tidak hanya relevan untuk hiburan dan konsumsi cepat, tetapi juga untuk edukasi mendalam dan pengambilan keputusan bisnis. Dunia B2B kini memasuki fase baru di mana:
- Konten harus visual,
- Edukatif,
- Cepat,
- dan dikuatkan oleh AI personalization.
Perusahaan yang lebih cepat memanfaatkan TikTok B2B akan memiliki keunggulan kompetitif dibanding yang menunggu. Kini saatnya brand melihat TikTok bukan sebagai platform remaja, tetapi sebagai ruang strategis untuk memenangkan perhatian profesional dan decision maker di seluruh dunia.



