|
Pasar SMS Advertising di Indonesia, Volume Dan Pertumbuhan
Pasar SMS advertising di Indonesia, disela penggunaan internet yang kian tinggi, metode yang kelihatannya tradisional SMS Advertising masih memiliki posisi spesial di Indonesia. Meski banyak saluran baru muncul, SMS tetap relevan karena jangkauannya yang luas, biaya yang relatif rendah, dan tingkat respons/keterbacaan yang tinggi. Di artikel ini kita mendalami seberapa besar volume pasar SMS Advertising di Indonesia sekarang dan potensinya ke depan, serta faktor-pendorong dan tantangannya.
A. Data Terbaru: Seberapa Besar Pasar SMS Advertising Indonesia?
- Berdasarkan data Statista, pengeluaran iklan untuk SMS Advertising di Indonesia diperkirakan mencapai US$5,08 juta di tahun 2025.
- Proyeksi jangka menengah ke jangka panjang (2025-2030) menunjukkan pertumbuhan yang relatif lambat, dengan CAGR sekitar 0,47%, sehingga market volume diprediksi mencapai sekitar US$5,20 juta pada tahun 2030.
- Jika diperluas sedikit, dalam ranah Direct Messaging Advertising (yang mencakup SMS + channel serupa), pengeluaran di Indonesia diperkirakan mencapai US$479,09 juta tahun 2025.
- Dalam konteks pasar CPaaS (Communication Platform as a Service), SMS masih memegang bagian penting: pada 2024, SMS menyumbang sekitar 38,51% dari market share CPaaS di Indonesia.
B. Mengapa Pasar SMS Advertising “Tidak Mati” Faktor Pendorong
Beberapa faktor yang menjaga SMS Advertising tetap relevan dan bahkan tumbuh di Indonesia:
- Jangkauan Ponsel/Basis Pengguna yang Sangat Besar
Laporan Analisia (2025) menyebutkan ada sekitar 356 juta ponsel aktif di Indonesia lebih besar dari jumlah penduduk.
Meski tidak semuanya smartphone atau terkoneksi internet, tetapi hampir semua ponsel bisa menerima SMS. Ini memberikan cakupan yang sulit ditandingi oleh channel digital murni. - Keterbacaan & Respons yang Tinggi
SMS biasanya memiliki open rate sangat tinggi. Misalnya, menurut laporan Adsqoo, 98% pesan SMS dibuka, dan 82% dibaca dalam waktu 5 menit.
Dibandingkan email, yang sering tertunda atau masuk spam, SMS lebih cepat “ditangkap” oleh penerima. - BIAYA & Efisiensi
Biaya per pesan termasuk biaya yang relatif rendah, terutama kalau dibandingkan biaya iklan digital yang kompetitif tinggi. Meski ROI bisa sangat bervariasi tergantung jenis kampanye, ada bukti bahwa kampanye SMS bisa menghasilkan ROI yang jauh lebih tinggi daripada beberapa kanal digital. - Regulasi & CPaaS yang Mendukung
Adanya regulasi/peraturan terkait komunikasi (misalnya keperluan keamanan, penyampaian OTP/transaksi) mendorong pemakaian SMS melalui platform CPaaS. SMS tidak hanya sebagai alat promosi, tetapi juga untuk keperluan komunikasi kritikal seperti konfirmasi transaksi, otentikasi, notifikasi.
C. Keterbatasan & Tantangan Pasar
Walaupun ada berbagai keunggulan, pasar SMS Advertising menghadapi beberapa tantangan:
- Pertumbuhan yang lambat / stagnan
Data CAGR yang rendah (~0,47% untuk SMS Advertising menurut Statista) menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak secepat kanal digital lainnya. - Kompetisi dari Channel Lain
Banyak konsumen sekarang menggunakan aplikasi instant messaging (WhatsApp, LINE, Telegram), media sosial, atau push notification sebagai kanal komunikasi utama. Channel-channel ini menawarkan kemampuan multimedia, interaktivitas, dan terkadang lebih murah atau lebih menarik dari sisi user experience. - Isu spam & kepercayaan
Salah satu kritik yang sering muncul: SMS iklan sering dianggap spam oleh penerima. Jika tidak dikelola dengan baik (izin penerima, isi pesan yang relevan, frekuensi), bisa berdampak negatif pada citra brand. Kampanye SMS yang tidak izin atau “blast” secara kasar bisa mengundang regulasi atau pemblokiran operator. - Harga & margin menurun
Karena persaingan dan regulasi, biaya SMS bisa turun atau margin penyedia layanan SMS bisa tertekan, terutama jika ada regulasi yang memperketat pengiriman pesan komersial (misalnya verifikasi, sender ID, dan sensor spam). Juga, ketika volume sangat besar, kebutuhan kualitas pengiriman (deliverability) menjadi penting sehingga operator dan penyedia CPaaS harus invest dalam infrastruktur & kepatuhan.
D. Potensi & Proyeksi
Berdasarkan data & tren yang ada:
- SMS Advertising tetap akan menjadi kanal niche untuk promosi langsung, notifikasi, dan komunikasi resmi/transaksional. Keunggulannya dalam reach & respons membuatnya tetap relevan untuk segmen tertentu, terutama di daerah yang koneksi internetnya lemah atau bagi populasi yang belum aktif di channel digital lain.
- Integrasi SMS dengan saluran lain (omnichannel) menjadi kunci. Misalnya, SMS + WhatsApp + push notification + email untuk memastikan pesan sampai dan direspons.
- Penyedia CPaaS akan terus merombak portofolio produk mereka agar lebih interaktif: penggunaan RCS, verified sender ID, pesan multimedia jika regulasi dan teknologi mendukung. SMS tetap bagian penting tetapi mungkin bukan satu-satunya.
- Dari sisi bisnis, ROI tinggi dan biaya efektif akan menarik lebih banyak perusahaan, terutama UKM, untuk menggunakan SMS pada skala kecil hingga sedang. Kampanye yang lebih personal dan relevan akan lebih sukses daripada blast masif.
E. Bukan Pasar Terbesar
Walau SMS Advertising bukanlah pangsa pasar yang terbesar di antara semua saluran digital di Indonesia, volumenya tetap punya nilai strategis yang tidak boleh diabaikan. Dengan pengeluaran sekitar US$5 juta untuk SMS Advertising secara spesifik, dan bagian besar dalam pasar Direct Messaging serta CPaaS, jelas bahwa SMS masih aktif. Pertumbuhan mungkin tidak spektakuler (CAGR rendah), tetapi stabil, terutama jika dimanfaatkan dengan pendekatan yang tepat.
Brand atau pemasar yang cerdas akan melihat SMS bukan sebagai pengaruh era lama, tetapi sebagai senjata strategis untuk menyasar segmen segmen spesifik, menggabungkan pesan yang relevan, izin yang jelas, dan integrasi antar kanal. Untuk AdsQoo, peluangnya ada pada menawarkan solusi SMS yang efisien, aman, with strong deliverability + compliance, serta integrasi dengan kanal‐kanal baru.